LEGENDA BATU GANTUNG


Legenda atau cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan tradisi budaya di berbagai daerah di Indonesia. Melalui cerita rakyat, masyarakat belajar banyak hal tentang kearifan hidup bermasyarakat. Suatu hal yang sebenarnya juga tetap diperlukan di zaman modern ini. Itulah sebabnya, legenda atau cerita rakyat tetap diteruskan kisahnya secara turun-temurun. Apalagi, dalam suatu cerita rakyat, biasanya ada situs atau tinggalan yang terkait dengan kisah itu.
Baik dalam bentuk benda alam, maupun tinggalan hasil karya manusia.

Di tepi Danau Toba terdapat benda alam yang dikenal dengan nama Batu Gantung yang menjadi salah satu daya tarik wisata alam Danau Toba. Cerita rakyat yang terkait dengan Batu Gantung ini, dari masa ke masa telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.

Batu Gantung tersebut terletak di tebing perbukitan yang terletak di pinggir Danau Toba dan bisa dicapai dengan menggunakan speed boat dalam waktu 10 menit dari Parapat. Pemandu wisata yang menemani para wisatawan mencapai posisi yang tepat untuk melihat Batu Gantung sehingga terlihat seperti  bentuk seorang wanita dan seekor anjing.
Menurut cerita rakyat, dikisahkan ada seorang puteri yang ingin dijodohkan oleh kedua orangtuanya kepada seorang laki-laki pilihan mereka. Perjodohan itu membuat sang puteri bersedih, karena dia telah mempunyai seorang kekasih yang berasal dari desanya sendiri. Singkat cerita, karena begitu bersedih putri berjalan-jalan di pinggiran Danau Toba ditemani anjingnya. Dalam perjalanannya sang putri terperosok masuk ke dalam sebuah lubang yang dalam, dan karena dia memang ingin mengakhiri hidupnya dia berkata “Parapat, parapat”, akhirnya batu itu menghimpit tubuh putri dan terbentuklah batu gantung yang terlihat seperti seorang wanita dan seekor anjing.

No comments: